Anda ingin tahu, mengapa orang kadang tertawa atau menangis setelah berhubungan seks? Atau pernah merasa sebal melihat pasangan yang segera jatuh tertidur usai bercinta?
Berikut penjelasan ilmiah di balik berbagai fenomena menarik seputar seks.
Tertidur setelah ML
Tidak sedikit perempuan mengeluh karena pasangannya segera jatuh tertidur usai berhubungan intim (ML). Sebenarnya tak perlu heran. Sebab, bagi lelaki, ledakan gairah itu berakhir tiba-tiba. Lain halnya dengan perempuan, yang masih dapat merasakan sensasi menyenangkan itu usai bercinta.
Yvonne Fulbright, penulis The Hot Guide to Safer Sex menjelaskan, kita membutuhkan waktu 15-30 menit untuk turun dari orgasme, dengan perubahan tubuh, termasuk mengerutnya pembengkakan payudara, klitoris kembali ke posisi normal, rahim menyusut dan 'pengempisan' vagina, serta kembalinya denyut nadi, tekanan darah, dan pernapasan ke kondisi istirahat.
Emosional
Jangan heran jika Anda tiba-tiba tertawa atau menangis usai berhubungan seks. Sebab hal itu cenderung terjadi sebagai reaksi fisiologis.
"Orgasme memicu pelepasan hormon yang kuat, seperti dopamin, epinefrin, dan oksitosin, yang semuanya mencampuradukkan emosi," ujar ujar Pepper Schwartz, Ph.D., penulis Everything You Know About Love and Sex Is
Berikut penjelasan ilmiah di balik berbagai fenomena menarik seputar seks.
Tertidur setelah ML
Tidak sedikit perempuan mengeluh karena pasangannya segera jatuh tertidur usai berhubungan intim (ML). Sebenarnya tak perlu heran. Sebab, bagi lelaki, ledakan gairah itu berakhir tiba-tiba. Lain halnya dengan perempuan, yang masih dapat merasakan sensasi menyenangkan itu usai bercinta.
Yvonne Fulbright, penulis The Hot Guide to Safer Sex menjelaskan, kita membutuhkan waktu 15-30 menit untuk turun dari orgasme, dengan perubahan tubuh, termasuk mengerutnya pembengkakan payudara, klitoris kembali ke posisi normal, rahim menyusut dan 'pengempisan' vagina, serta kembalinya denyut nadi, tekanan darah, dan pernapasan ke kondisi istirahat.
Emosional
Jangan heran jika Anda tiba-tiba tertawa atau menangis usai berhubungan seks. Sebab hal itu cenderung terjadi sebagai reaksi fisiologis.
"Orgasme memicu pelepasan hormon yang kuat, seperti dopamin, epinefrin, dan oksitosin, yang semuanya mencampuradukkan emosi," ujar ujar Pepper Schwartz, Ph.D., penulis Everything You Know About Love and Sex Is
Wrong.
Tertawa atau menangis dapat jadi pertanda yang meyakinkan tentang status hubungan Anda. Jika berhubungan fisik dengan seseorang dapat menghasilkan emosi tersebut, itu berarti Anda memiliki hubungan yang mendalam dan intim.
Ereksi di pagi hari
Lelaki cenderung terbangun dengan ereksi di pagi hari. Sebab pada saat itulah level testosteron mereka berada di puncak tertinggi.
Secara fisik,alat genital lelaki tersebut sama sensitifnya seperti biasa. Tapi secara psikologis mereka sebenarnya tidak terangsang. Jika tergoda berhubungan intim di pagi hari, seks kilat alias quickie bisa menjadi pilihan.
Tertawa atau menangis dapat jadi pertanda yang meyakinkan tentang status hubungan Anda. Jika berhubungan fisik dengan seseorang dapat menghasilkan emosi tersebut, itu berarti Anda memiliki hubungan yang mendalam dan intim.
Ereksi di pagi hari
Lelaki cenderung terbangun dengan ereksi di pagi hari. Sebab pada saat itulah level testosteron mereka berada di puncak tertinggi.
Secara fisik,alat genital lelaki tersebut sama sensitifnya seperti biasa. Tapi secara psikologis mereka sebenarnya tidak terangsang. Jika tergoda berhubungan intim di pagi hari, seks kilat alias quickie bisa menjadi pilihan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar