Kegemukan tidak hanya dipengaruhi oleh banyak/sedikitnya makanan yang
dikonsumsi, tapi juga tempat di mana kita memakannya. Salah satu tempat
paling 'bahaya' bagi para pediet yang ingin turunkan berat badan adalah
di depan TV yang sedang menyala. Kenapa?
Saat menonton TV, kemampuan seseorang untuk mengenali rasa makanan
yang jadi berkurang. Bahkan makanan terenak buatan chef terkenal pun
akan terasa hambar apabila disantap sambil nonton TV. Sebab, stimuli
indera perasa terganggu dan orang jadi lebih konsentrasi melihat layar
ketimbang makanan yang masuk ke mulut mereka.
Makan di sofa dan bukan di meja makan juga bisa menyebabkan seseorang
makan lebih banyak. Duduk atau tiduran di sofa ruang keluarga akan
menghilangkan kepekaan kita terhadap rasa kenyang dan rasa puas saat
mengunyah makanan sehingga tubuh tidak bisa membedakan kapan harus
berhenti makan.
Peneliti dari Leiden University dan Raboud University menemukan, 6
dari 10 makanan yang tersaji di rumah-rumah Inggris kini lebih banyak
dimakan sambil menonyon TV. Padahal jika mereka mau mematikan TV
sebentar saja ketika makan, akan membantu mengurangi asuoan kalori dan
meningkatkan kenikmatan menyantap makanan.
Dalam beberapa rangkaian percobaan, para peneliti asal Belanda itu
meminta partisipan untuk mengingat secara spesifik rasa makanan yang
mereka coba. Apakah asin, manis atau asam. Hasil studi yang
dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science itu menemukan,
partisipan yang makan sambil melakukan aktivitas lain, termasuk nonton
TV merasa makanannya hambar.
Eksperimen lain dilakukan, dan terungkap bahwa orang cenderung
mengonsumsi lebih banyak makanan untuk mengatasi rasa yang mereka pikir
hambar itu dan jadi tidak terlalu memerhatikan sudah berapa banyak yang
mereka santap. Sementara itu responden yang perhatiannya terdistraksi
oleh aktivitas lain saat makan memilih kraker yang lebih asin atau
menambahkan gula ke minuman mereka.
Dr Lotte van Dillen dan Reine van der Wal yang memimpin penelitian
menyimpulkan, "Ini adalah hasil yang sangat relevan dengan masyarakat
saat ini, dimana multitasking sudah jadi hal yang biasa. Ketika menonton
TV atau menyetir, sensitivitas indera pengecap dan rasa kenyang melemah
dan itu yang membuat orang punya kebiasaan makan tidak sehat. Seperti
meningkatkan porsi makan atau menambah rasa dengan saus, garam atau
bumbu siap jadi dalam kemasan.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan di Inggris juga menemukan, tidak
fokus saat makan akan meningkatkan konsumsi makanan hingga 10 persen.
Ketika makan yang berikutnya, porsi jadi bertambah lebih dari 25 persen.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar